Sedekah Bumi adalah tradisi luhur yang berasal dari kata “sedekah” yang berarti memberi, dan “bumi” yang merujuk pada tanah atau alam. Tradisi ini mengingatkan bahwa manusia hanya pengelola alam, tanpa hak mutlak atas apa yang tumbuh dari bumi. Dalam praktiknya, sedekah bumi dilakukan dengan penuh syukur atas karunia alam yang diberikan oleh Tuhan. Para petani dan masyarakat desa berkumpul untuk membagikan sebagian hasil bumi mereka kepada orang-orang yang membutuhkan, sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan kepada alam.
Ingin lebih tahu?
Di pesisir Pantai Setrojenar, masyarakat lokal menggelar tradisi Sedekah Laut atau Melarung Laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki dari hasil tangkapan ikan dan hasil bumi. Upacara ini diadakan setahun sekali, bertepatan dengan Tahun Baru Islam yang juga Tahun Baru Jawa, biasanya pada bulan Juli. Mereka melarungkan berbagai persembahan ke laut, sebagai simbol penyerahan diri dan harapan untuk rezeki yang terus mengalir di masa mendatang. Tradisi ini juga menguatkan solidaritas dan kebersamaan di antara warga, sekaligus menjadi daya tarik budaya yang unik bagi wisatawan.
Ingin lebih tahu?
Jika Anda ingin mengunjungi Pantai Setrojenar, akses jalan untuk kendaraan anda mudah karena pantai sangat dekat dengan Jalur Jalan Lintas Selatan(JJLS) pantainya dan memiliki Rest Area yang cukup luas.
Mengunjungi Pantai Setrojenar dengan mengendarai motor sangat menyenangkan. Anda akan disambut oleh silir-semilir angin yang sejuk dan hangat. Anda akan tidak merasa telah sampai di Pantai Setrojenar.